wawancara

| |

Meraih Bintang Tak semudah Membalik Tangan


Sebuah kebangaan bagi keluarga MISYKATI, salah satu anggotanya terpilih menjadi wisudawati terbaik tahun ini. Alhamdulillah, redaksi berhasil mewawancarai mbak Farah Nuril Izza, wisudawati terbaik PPMI Academic Award 2005. untuk lebih jelasnya langsung saja kita simak bersama.

v Bagaimana kesan mbak setelah terpilih menjadi wisudawati terbaik tahun ini? kalau boleh tahu bagaimana cita-cita akademis kedepan, Maksudnya meneruskan jenjang S2 atau…?

Saya merasa sangat bersyukur. Ini adalah Anugrah Allah yang sangat besar. Namun di sisi lain ada perasaan sedih. Mampukah saya memegang amanah dan tanggungjawab yang besar ini? Sudah pasti tugas akan semakin banyak. Namun terus terang saya merasa....apakah saya berhak mendapatkannya? Masih banyak teman yang jauh lebih baik dari saya. Saya jadi ingat Bapak Atdikbud berpesan sewaktu memberikan piagam "Ingat ya...ini adalah ujian". semoga saja saya bisa menjalaninya.

Meneruskan S2..?? yang pasti ada keinginan untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Lulus S1 bukanlah terminal akhir, perjalanan masih panjang. Sedangkan bekal yang saya miliki masih sangat sedikit.

v Bagaimana mbak memenej waktu?

Terus terang saya sendiri belum bisa memenej waktu dengan baik. Seringkali masih banyak pekerjaan yang terbengkalai. Atau tiba-tiba sudah malam padahal hari ini belum melakukan sesuatu yang berarti. Yang penting kita selalu bermuhasabah dan berusaha melakukan lebih baik lagi.

v Selanjutnya, apa kiat-kiat yang mengantarkan kesuksesan mbak?

apa ya...saya kalau di tanya kiat bingung :) rasanya saya masih belum bisa jadi yang terbaik. banyak kakak-kakak senior yang lebih tahu bagaimana kiat-kiat menuju kesuksesan.

v Apa motivator utama kesuksesan prestasi mbak selama ini?

yang pasti ingin lebih bermanfaat buat orang lain, ingin memberikan sesuatu yang berarti buat agama ini.

kalau kiat memotivasi diri dalam belajar:

Mungkin terlebih dahulu kita cari manfaat apa yang kita lakukan. Belajar merupakan kebutuhan kita. Ketika tahu manfaatnya insyaAllah kita lebih termotivasi melaksanakannya.

Dampak negatif ketika kita tidak belajar. Apakah kita siap mengulang? Membandingkan diri kita dengan orang lain. Orang lain juga bisa sukses kenapa kita tidak berusaha juga?

Bersakit-sakit dahulu bersenang senang kemudian. Kalau kita ingin mendapatkan hasil seperti yang kita impikan kita harus mau berkorban dan berjuang! Istirahat sejenak. Lakukan aktifitas yang ringan tapi jangan sampai terlena.

Sabar!! Belajar membutuhkan kesabaran. Meraih bintang tidaklah semudah membalik tangan. Yakinlah orang yang sabar baik itu dalam belajar, atau menghadapi segala permasalahan akan mendapatkan imbalan yang berlipat ganda nantinya.

Saya juga termotivasi ketika membaca riwayat hidup Aimmatul Muhadditsin. Subhanallah….menempuh perjalanan beribu kilometer hanya untuk mendapatkan satu hadits. Mujahadah, sabar dengan berbagai cobaan demi mempertahankan suatu kebenaran. Hingga sekarang kita bisa menikmati hasil-jerih payah mereka. Lalu…apa yang sudah kita persembahkan untuk ummat ini? untuk agama Allah ini?

Kita ingat tanggungjawab kita di hadapan Allah, orang tua dan masyarakat? Ingat tujuan awal kita ke bumi para Anbiya’ ini.

Orang tua tidak pernah maminta balasan berupa materi. Yang bisa kita lakukan mungkin berusaha menjaga amanah ini. belajar dengan baik. Berusaha menjadi anak yang diharapkan oleh orang tua.

v Pesan mbak buat anggota misykati secara umum dan buat MABA kita secara khusus ?

Gunakan kesempatan di sini sebaik-baiknya! Waktu yang telah lewat tidak akan pernah kembali. Tiap detik mempunyai makna tersendiri. Jangan sampai kita menyesal nantinya. Ukirlah prestasi dalam hidup yang singkat ini! Perbanyaklah bekal karena perjalanan masih panjang!! Semangatlah…karena ummat tak pernah lelah menanti karyamu! Mungkin bulan Ramadhan ini bisa kita jadikan titik tolak. berusaha lebih baik dari waktu yang telah lalu.

Hidup merupakan tantangan dan perjuangan. Kalau kita tidak mau berjuang, untuk apa hidup? Banyak sekali kendala yang sering di hadapi ketika belajar, diantaranya: sifat malas dan suka menunda pekerjaan. Istirahat boleh saja, refresing juga ngga salah, justru kita harus berhenti sejenak agar lebih giat lagi. Akan tetapi kita seringkali terlena. Tanpa kita sadari tiba-tiba imtihan sudah di ambang pintu. Jadi lakukanlah apa yang bisa kita lakukan saat ini karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi detik selanjutnya! Kemudian prioritaskan yang lebih utama. Kita seringkali menerima tawaran-tawaran untuk aktif di berbagai tempat. Itu tidak menjadi masalah. Aktif organisasi juga penting karena lewat organisasi kita bisa mengaplikasikan ilmu yang kita miliki, mempererat ukhuwah, belajar berinteraksi dan banyak segi positif yang lain. Akan tetapi kita harus mampu mengaturnya sebaik mungkin, bahkan menolak jika perlu ketika kita memang merasa belajar kita terbengkalai dan belum memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi ujian. Seringkali ketika imtihan kita dihadapkan pada persoalan-persoalan yang membuat kita tidak fokus dalam belajar, sebisa mungkin kesampingkan dulu karena imtihan tidak datang dua kali!

v Bagaimana pendapat mbak tentang kegiatan Misykati selama ini,dan adakah usulan buat memajukan lagi Misykati?

Saya kurang tahu apa aja kegiatan Misykati, karena kita (putri) biasanya datang dalam acara2 tertentu saja. Saya rasa kegiatanya baik dan menunjang proses belajar, terbukti Misykati mampu menjadi Almamater terbaik tahun ini.

Oh ya, Alfu Mabruk semoga bisa dipertahankan. Ngga cuma prestasi akademis tapi prestasi di bidang lain juga. Selamat menunaikan Ibadah Puasa!! semoga Ramadhan benar-benar menjadikan kita hamba yang bertaqwa.[ndo-masao]

Posted by admin misykati on 4:55 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 comments for "wawancara"

Post a Comment