Misykatuna

| |

Madrasah Kecil Itu bernama Misykati

Oleh: Wachid Romadlon*


Sebuah Sunnatullah sekali lagi berlaku di tubuh Misykati, “wa tilka al ayyamu nudaawiluhaa baina an nas”. Episode baru perjalanan Misykati kita telah dimulai. Tapi, sungguh amanah yang diestafetkan kepada pengurus tahun ini sangat berat.

Kepengurusan tahun lalu di bawah komando Mr. Niat telah menunjukkan kesuksesannya; kesuksesan akademis anggota misykati. Terbukti dengan terpilihnya Misykati sebagai almamater terbaik tahun ini dalam acara PPMI Academics Award yang diadakan KBRI Kairo, DPP-PPMI Mesir dan WIHDAH PPMI, 27 September 2005 lalu. Bahkan dua anggota kita Nur Faizin dan Farah Nuril Izzah juga terpilih sebagai wisudawan dan wisudawati terbaik. Kita cukup berbangga dengan prestasi ini.

Sebuah ujian Allah dalam bentuk kebaikan, Kata Allah,” Wa nablukum bis-syarri wa al-khoiri fitnah”. Jadi janganlah kesuksesan ini membuat kita ghurur dan lupa diri, namun yang Allah minta adalah syukur dan terus berprestasi.

Bagaimanapun, artinya tugas pengurus tahun ini lebih berat.Ya..mempertahankan lebih sulit daripada meraih kesuksesan. Pesimiskah kita?

Ada dua hal yang -Insya Allah- menepis rasa pesimis kami, meneguhkan kembali keoptimisan untuk tetap melangkah kedepan;

1. Kedatangan Mahasiswa Baru angkatan 2005. Tujuh orang Maba kita sudah sampai di Kairo-Alhamdulillah semuanya via DEPAG. Wajah –wajah yang masih segar dan penuh optimis untuk melangkah ke depan memberikan nuansa baru dalam jiwa kami untuk tetap bersemangat, berkhidmah dan belajar.

2 Kedatangan bulan Ramadhan, seakan khusus menyambut kepengurusan tahun ini untuk selalu mengikhlaskan kerja, memaksimalkan usaha dengan terus mempertahankan spirit ibadah. Di bulan Inilah proses reskontruksi visi, tentang pandangan hidup dan tentang realitas masyarakat. Kita berharap titik perubahan besar yang terjadi dalam skala pribadi masing-masing kita. Ramadhan yang penuh dangan nuansa spritual akan menjadi sarana taghyir spektakuler. Melahirkan pribadi-pribadi muslim baru, jauh dari kemalasan dan jiwa yang lemah, sehingga akan lahir akademisi muslim sejati. Kita perbaki siklus kehidupan spiritual dan jauhi dosa-dosa yang efeknya adalah hilangya semangat belajar dan berprestasi

Buat adik-adikku mahasiswa baru, hijrah kalian bukanlah sekedar hijrah jasadi, tapi hijrahnya para sahabat di zaman nabi. Hijrah jasad, ruhi dan fikri. Hijrah untuk berubah, menjadi manusia-manusia besar yang akan mengagungkan panji Islam.

Buat para senior, kami bangga mempunyai kalian. Para pemuda berprestasi-sarjana kita yang lulus, semua dengan takdir jayyid dan jayyid jiddan. Kami mendambakan sosok Abu Bakar dan profil Utsman pada diri kalian. Sosok yang selalu siap dan sabar memberikan binaan dan bimbingan untuk adik-adiknya; Abu Darda`, Abdurrahman bin Auf , Bilal dan sebagainya.

Semoga Misykati bisa menjadi madrasah kecil yang melahirkan orang-orang besar, orang-orang yang kehadirannya selalu dibutuhkan umat, memandu mereka, dan mengembalikan kembali izzah Islam. Seperti generasi perdana umat ini. Amiin. Wallau alMusta`an.
_________________________________
*ketua Misykati Periode 2005/2006

Posted by admin misykati on 7:03 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 comments for "Misykatuna"

Post a Comment